Kekalahan Tipis dari Guinea
Gol semata wayang Guinea memastikan Guinea untuk lolos ke Olimpiade 2024. Dengan kemenangan ini, Guinea berhasil lolos ke Olimpiade Paris 2024, dan tergabung dalam grup A bersama Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia baru.
Satu-satunya gol tercipta lewat titik putih di menit ke-29, dan dengan kekalahan ini Indonesia harus menunda dulu mimpi untuk tampil di Olimpiade Paris 2024. Tradisi Sport akan mengulas sedikit pertandingan antara Indonesia U-23 vs Guinea U-23 ini.
Guinea Tampil Menyerang Sejak Babak Pertama
Pada laga tertutup yang digelar di Clairefontaine, Paris, Witan Sulaiman ditunjuk sebagai kapten oleh Coach Shin Tae-yong, menggantikan peran yang biasanya diambil Rizky Ridho. Presiden FIFA Gianni Infantino dan juga Ketua Umum PSSI Erick Thohir juga ikut hadir menonton langsung laga play-off ini.
Pada babak pertama, Indonesia belum mampu menciptakan kreasi serangan yang berbahaya ke area pertahanan skuad Syli Nationale. Sehingga Guinea mampu menunjukkan keunggulan sepanjang babak pertama ke arah jantung pertahanan Indonesia. Hingga pada menit ke 29, Guinea mendapatkan hadiah penalti setelah Witan Sulaeman dianggap melakukan pelanggaran di area kotak terlarang. Penalti berhasil dieksekusi dengan baik oleh Ilaix Moriba dan membuat Guinea unggul 0 -1 yang bertahan hingga akhir babak pertama.
Protes Keras Berbuah Kartu Merah Bagi Shin Tae-yong
Indonesia mampu menunjukkan permainan yang lebih baik saat babak kedua dimulai. Namun pertahanan Garuda Muda saat menit ke-53 melalui pemain Guinea, Alseny Soumah masih mampu mengancam pertahanan Indonesia. Beruntung tendangan Soumah berhasil diblok pemain bertahan Indonesia U-23, sehingga tidak terjadi gol.
Pada menit ke-59 melalui Marselino yang berhasil masuk ke dalam pertahanan Guinea dan mengancam pertahanan Guinea. Namun Indonesia gagal menyamakan kedudukan karena tendangan Marselino masih melebar ke sisi kiri gawang Guinea.
Dewangga dianggap melanggar pemain Guinea di area kotak terlarang di saat pertandingan memasuki menit ke-72, dan wasit kembali menunjuk titik putih atas pelanggaran Dewangga.
Pelatih Tim Nasional Indonesia U-23 asal Korea Selatan itu harus menerima kartu merah dan harus diusir dari pertandingan karena protes kerasnya. Coach Shin Tae Yong mengamuk ke wasit karena Dewangga dianggap melakukan tekel bersih dengan menyapu bola di area kotak penalti Indonesia.
Algassime Bah yang ditunjuk sebagai eksekutor penalti akhirnya gagal menambah keunggulan bagi Guinea. Eksekusi penalti yang dilakukan Algassime Bah berhasil ditepis Ernando dan membuat skor tetap 0 – 1. Skor masih tetap bertahan hingga peluit panjang tanda akhir dari pertandingan, dan Guinea memastikan lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Tetap Melampaui Target dan Masih Ada Peluang Menuju Piala Dunia 2026
Dengan hasil yang dicapai Tim Nasional Indonesia U-23 sejauh ini dari perhelatan Piala Asia U-23. Indonesia sudah mampu mencetak sejarah. Sebagai tim debutan, Indonesia sudah mampu membuktikan sebagai salah satu kekuatan dan ancaman di sepak bola Asia. Shin Tae-yong mampu mengubah sepak bola Indonesia yang sebelumnya selalu dianggap mudah, menjadi sebuah tim dengan yang patut diwaspadai lawan. Kegagalan Indonesia pada play-off ini adalah sebuah perjalanan baru sepak bola Indonesia untuk lebih baik dari sebelumnya. Masih ada kesempatan menuju Piala Dunia 2026 melalui fase kualifikasi putaran kedua di bulan Juni nanti. Indonesia akan melakoni 2 laga sebagai tuan rumah melawan Irak pada 6 Juni nanti, dan melawan Filipina pada 11 Juni nanti. Akankah Indonesia mampu lolos menuju putara ketiga? Mari dukung terus sepak bola Indonesia Menuju Piala Dunia 2026.